Tuesday, November 1, 2016

Not Anymore a Story Of Revolution
Created by Eka Nur Septia
A Story of Revolution merupakan film dokumenter pendek yang berlatar belakang kehidupan sehari-hari masyarakat Suriah di tengah revolusi. Film ini menceritakan tentang perjuangan yang dilakukan masyarakat Suriah untuk menggulingkan rezim yang berkuasa, yaitu rezim Bashar Al-Assad yang cenderung korup, represif, dan tidak memperhatikan kepentingan dan apresiasi masyarakat. Konflik di Suriah ini  banyak memakan korban jiwa dari warga sipil. Melalui film dokumenter ini juga menampilkan aspirasi emosional dari masyarakat dalam memperjuangkan kebebasan negaranya dari kepemimpinan Al-Assad. 

Semangat juang masyarakat Suriah dapat dilihat dari sosok Noer (24 tahun).  Ia adalah salah satu wanita yang berani terjun langsung untuk mendokumentasikan realita konflik yang terjadi di Suriah. Noer dulunya adalah seorang guru Bahasa inggris di salah satu sekolah dasar di Suriah, namun saat terjadinya revolusi ini, ia sangat gigih untuk berjuang demi negaranya. Sebagai seorang fotografer, Noer mendokumentasikan keadaan sehari-hari di salah satu kota di Suriah yang penuh dengan serangan senjata militer. Berkat perjuangan Noer ini, dunia luar menjadi tahu apa yang terjadi di Suriah. Noer juga menceritakan mengenai kejadian tragis dan menyedihkan yang menimpa teman-teman terdekatnya akibat serangan militer Al-Assad. Untuk itu, ia akan memberikan seluruh hidupnya untuk berjuang demi teman-temannya dan negaranya sendiri. Dalam film ini, Noer dapat menyalurkan aspirasi dan suaranya kepada dunia.



Salah satu adegan yang terlihat tragis dalam film dokumenter tersebut adalah  ketika seorang anak perempuan yang sedang bernyanyi tiba-tiba dikejutkan oleh suara menggelegar yang berasal dari serangan mortir militer rezim Al-Assad. Selain itu, serangan tersebut melukai warga Suriah yang berada ditempat kejadian dan juga menyebabkan hancurnya bangunan sekitar. Di dalam film dokumenter ini juga Mowya selaku pemimpin FSA menyindir warga Amerika dengan humor bahwa warga Amerika tidak peduli dengan keadaan yang terjadi di Suriah dengan mengatakan warga Amerika lebih peduli dengan kucing dibandingkan dengan peristiwa yang terjadi.

Film dokumenter ini menceritakan tentang realita sehari-hari kehidupan di Suriah yang berada di bawah tekanan militer bersenjata. Banyak sekali masyarakat Suriah yang menjadi korban dari rezim penguasa tersebut. Film dokumenter ini dapat membuat penonton memiliki empati terhadap apa yang terjadi dan dirasakan oleh masyarakat Suriah dalam memperjuangkan kebebasan negaranya. Dalam film ini juga tergambar jelas semangat dan keinginan kuat masyarakat Suriah untuk terbebas dari rezim pemerintahan Al-Assad dan memulai pemerintahan baru yang lebih baik. Masyarakat Suriah percaya bahwa mereka dapat membangun pemerintahan baru yang dapat memakmurkan dan mensejahterakan negara mereka.

 




No comments:

Post a Comment