Pameran foto yang diselenggarakan di Erasmus menampilkan 10 foto terbaik
karya para photografer jurnalis penerima permata Photo Journalist Grant
2014. Foto-foto yang ditampilkan berisikan tentang kesenian yang ada di
Indonesia, dari 10 foto yang ditampilkan ada beberapa foto yang mencuri
perhatian saya karena terdapat kisah dan makna dari foto-foto tersebut.
Cokek Sang Penghibur Captured by : Anggara Mahendra Kontributor Bali Buzz (The Jakarta Post Group) |
Trilogi Kopi Captured by : Muniroh Sinar Harapan |
Miss Tjitjih Kian Tertatih Captured by : Wahyu Purno Arinto LKBN Antara |
Foto ini adalah salah satu foto dari kelompok kesenian yang telah menghibur penonton sejak di Batavia hingga sekarang di Cempaka Putih, Kemayoran, Jakarta. Miss Tjitji masih terus mempertahankan bahasa sunda dalam setiap pementasannya. Dari tahun ke tahun, hingga berganti generasi, cerita pementasan mereka masih tetap sama sebagian besar mengangkat serita horor seperti “kuntilanak warung doyong”, “kehidupan alam kubur”, dan “beranak dalam kubur”. Kelompok kesenian sandiwara Miss Tjitji juga dianggap sebagai pelopor teater modern terus menerus sepanjang zaman. Namun dibalik itu semua permasalahan materi adalah yang menjadi salah satu kendala bagi kelompok kesenian Miss Tjitji untuk mempertahankan dari kepunahan.
Suara Dari Bharata Captured by : Ricky Martin Majalah Bobo |
Foto ini menceritakan tentang bagaimana kehidupan seorang seniman WO Bharata. Walaupun mereka hidup dalam kesederhanaan dalam keterbatasan ekonomi, semangat mereka dalam melestarikan budaya Jawa di tengah Metropolitan Jakarta tak pernah surut. Berbagai penghargaan berhasil mereka raih di kancah seni tradisi nasional dan internasioal. Selain itu untuk menambah penghasilan bulanan diantara mereka menjadi pelatih tari dan menjadi tenaga konsultan profesional event organizer wayang orang untuk perusahaan atau instansi pemerintahan. Mereka juga memiliki moto “Langgengmu Harapanku, Lestarimu Tanggung Jawabku” dan bagi mereka mencari seorang sarjaan itu gampang, akan tetapi bisakah menyediakan satu orang pemain wayang kulit?
Pewaris Takhta Nakhoda Pinisi Capured by : Syamsudin Ilyas Rakyat Merdeka |
No comments:
Post a Comment